Diskusi publik Himah NWDI Lombok Utara 


Lombok Utara, CatatanNTB.com - Puluhan Pemuda & Pelajar yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (DPC HIMMAH NWDI) Lombok Utara, menggelar diskusi publik yang bertemakan " Peran Aktif Pemuda Dalam Menangkal Hoaks Demi Terciptanya Keamanan & Ketertiban Di Kabupaten Lombok Utara" . 


Diskusi digelar pada senin (19/5) di Aula Kantor Camat Kayangan. Diskusi di hadiri narasumber dari beberapa kalangan Baik akdmisi dan Isntansi Pemerintah, Di antaranya, Ketua Umum DPC Himmah NWDI KLU Dayut Nanawi, Dosen IAIH Hamzanwadi Pancor, Dr. M. Aris Firdaus, Kepala Dinas Kominfo KLU Khairil Anwar, S.com, Kepala Bidang KNPK Kesbangpol KLU Suhadman, Serta Puluhan Mahsiswa & Pelajar Kecamatan Kayangan. 


Ketua Umum HIMMAH NWDI Lombok Utara, Dayut Nawawi menwgaskan Diskusi Publik ini digelar untuk mengingatkan kembali peran para pemuda tentang pentingnya melawan hoaks. 


"Sebagai anak muda tentunya kita mempunyai peran strategis, Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks yang terjadi di tengah-tengah masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang negatif," ucapnya saat memberi sambutan. "Kata Dayut. 


Ia menjelaskan, berita hoaks seringkali menjadi pemicu utama permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, misalnya kesalahpahaman antar warga. 


"Pasalnya kesalahpahaman biasanya memicu permasalahan yang berujung konflik fisik atau kericuhan dan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut adalah karena berita yang masih belum tentu kebenarannya. " Jelas nya. 


Sementara itu Kepala Dinas Kominfo KLU, Khairil Anwar, mengapresiasi kegiatan diskusi ini dan berencana akan merangkul para pemuda dan pelajar untuk melawan hoaks

" Kami akan lebih memasifkan lagi edukasi dan literasi digital ke sekolah-sekolah di KLU" Tegas nya. 


Lebih lanjut ia berpesan agar masyarakat lebih bijak menyikapi informasi yang beredar sebelum di share. 


" Ada konsekuensi hukum nya lo. Bisa jadi terjerat Undang-Undang ITE, bahkan ajaran agama kita melarang menyebarkan fitnah. Ucapnya. 


Disisi lain kepala bidang Kerawanan dan keamanan penanganan konflik, Kesbangpol KLU, Suhadman. Menambahkan,dampak yang di timbulkan dari berita hoaks ujaran kebencian yang berujung konflik nyata hingga terjadinya fandalisme. 


" Kedepan nya kita akan tingkatkan sinergitas pengawasan lintas sektoral ssbagai mitigasi konflik" Ujar nya. 


Sementara itu camat kayangan, Siti Rukaiyah menghimbau masyarakat di wilayah nya agar bijak dalam bermedia sosial tidak mudah terpancing isu yang belum tentu kebenaran nya"

" Mari kita jaga sama-sama wilayah kita, kalo ada informasi menyesatkan yang beredar jangan langaung percaya, di saring dulu sebelum di share" 


Hal senada juga di samlaikan M. Ari Firdaus, Dosen IAIH Hamzanwadi Pancor, ia menyoroti masif nya pemberitaan yang masuk di era ini membuat masyarakat lebih mementingkan emosional ketimbang fakta. 


" Ruang digital yang begitu masif dapat begitu cepat merubah opini publik, sehingga diperlukan counter yang cepat dari lembaga pmerintah terkait"jelasnya.

Diskusi publik ini di akhiri dengan komitmen bersama dalam kolaborasi melawan berita Hoaks.