Lombok Utara, CatatanNTB.com - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara, Berencana akan menggunakan alat pengolahan sampah atau insinerator tanpa Listrik dan Bahan bakar Minyak (BBM) bahkan tanpa menimbulkan bau dan polusi

Selain menghemat anggaran Pengelolaan sampah, insinerator yang di Klaim Ramah lingkungan ini mampu menuntas kan persoalan sampah Di KLU yang setiap tahun Volume nya meningkat.


Hal ini terungkap saat DLHK & BAPEDA KLU, melakukan study banding saat Kunjungan Kerja (Kunker) di Kota Bogor, Senin (14/05/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara, melalui Kepala bidang Persampahan, Samsul Rizal, menjelaskan. penanganan sampah saat ini tidak bisa hanya mengandalkan TPS3 R, mengingat volume sampah tak sebanding dengan tenaga KSM yang di perbantukan. 


" Jadi pengoprasian alat ini tidak pakai listrik & BBM, kelebihan Insinerator yang di ciptakan Prof. Zaenal asikin dari ITB ini, asap pembakaran sampahnya gk ada yg keluar jadi polusi, karena di semprot pakai air yang kemudian olah menjadi pestisida". Jelas Samsul pada awak media". 


Selain tidak menimbulkan pencemaran dan polutan saat proses pembakaran sampah, abu hasil pembakaran sampah an organik seperti plastik di olah menjadi campuran pupuk organik, sementara untuk sampah organik hasil pemilahan di olah menjadi pupuk cair yang kini sudah memiliki hak paten. 


" Pupuk hasil pengolahan sampah nya bisa di manfaatkan atau di jual sebagai penghasilan tambahan kelompok swadaya masyarakat (KSM) " Kata samsul


Alat pengolah sampah seharga 10 Milyar rupiah ini, mampu mengelolah sampah 20 ton perhari nya. Sementara itu rencana nya jumlah alat insenirator ini yang akan di pakai Di KLU hanya 1 unit untuk kapasitas pengolahan 5 ton per-hari , yang akan di tempatkan di salah satu TPS 3 R sebagai pilot project. 


" Di APBD perubahan kita akan anggarkan untuk 1 alat dulu lah sebagai percontohan, untuk Harga alat kapasitas 5 ton, nanti akan di kaji dulu dengan menggundang langsung yang membuat alat inseminator ini ke KLU, sembari mempresentasikan nya ke pak Bupati & wabup ucap nya. "


Lebih lanjut samsul menjelaskan , saat ini Volume sampah Di Lombok Utara yang masuk ke TPA ,berkisar 45 hingga 50 Ton per hari, sehingga diperlukan solusi penanganan persoalan sampah jangka panjang, yang efisien, ramah lingkungan dan tentunya penggunaan teknologi terbarukan.