![]() |
Prescom pelepasan haji, kakanwil Kemenag NTB bersama Kabid kesehatan PPIH Embarkasi Lombok |
Mataram, CatatanNTB.com - Kesehatan fisik dan mental para jamaah calon haji (JCH) menjadi hal utama yang perlu dikuatkan agar seluruh rangkaian ibadah haji terlaksana dengan lancar. Kepala Bidang Kesehatan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah Embarkasi Lombok, dr. Anneda Hayati, menegaskan bahwa pihaknya terus memberikan edukasi kepada para jemaah calon haji tentang pentingnya menjaga kesehatan.
"Jadi kalau yang sehat tetap sehat kemudian yang ada kondisi sakit maka kami minta ada perawatan. Sehingga itulah pentingnya pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sediini mungkin," kata Anneda.
Anneda menekankan bahwa haji adalah ibadah fisik, dengan aktivitas fisik sekitar 70 persen, sehingga para jemaah calon haji harus tetap menjaga kondisi kesehatan hingga nanti berangkat ke Tanah Suci. "Jaga kesehatan, apabila jemaah dengan penyakit-penyakit tertentu dan harus mengkonsumsi obat rutin maka obatnya harus dibawa selama proses ibadah haji berlangsung," ucapnya.
Jemaah dengan diagnose diabetes melitus dan jantung diminta untuk memerhatikan kesehatan sembari tetap membawa obat-obat rutinnya serta harus diminum dengan tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan haji. Selain itu, jemaah juga diminta untuk menjaga aktivitas fisik dengan melakukan gerak ringan seperti jalan kaki 30 menit setiap hari.
"Kita tahu bahwa ibadah haji ini aktifitas fisiknya tinggi, kemudian iklim atau cuaca di Arab Saudi berbeda jauh dengan iklim kita disini. Bisa sampai 50 derajat celcius," kata Anneda.
Jemaah calon haji juga diminta agar tidak memporsir diri dengan melakukan ibadah sunnah secara berlebihan, tapi mengerjakan yang memang rukun haji. "Tapi kalau jemaah yang merasa sehat dapat mengerjakan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Tapi kalau jemaah yang memiliki resiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) diminta untuk tidak memporsir diri sebab yang mengetahui kondisi tubuh itu adalah jemaah itu sendiri," ucapnya.
0Komentar