![]() |
Diskusi publik ketahanan pangan HMI MPO Lotim bersama Instansi terkait |
Lombok Timur (CatatanNTB.com) - Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang ketahanan pangan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lombok Timur bekerja sama dengan HMI MPO Badko Bali Nusra menggelar Dialog Publik dengan tema "Manifesto Ketahanan Pangan". (9/2).
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tokoh, antara lain Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur, Kadis Pertanian Kabupaten Lombok Timur, diwakili oleh Plt. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, KBO Sat Intelkam Polres Lombok Timur, Ketua HMI MPO Badko Bali Nusra, dan Ketua HMI MPO Cabang Lombok Timur,
Dalam sambutannya, Ketua HMI MPO Cabang Lombok Timur, Wawan Jaya Purnama, menyampaikan, ketahanan pangan merupakan salah satu astacita Presiden Republik Indonesia, serta menjadi isu strategis global yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, HMI Cabang Lombok Timur menggelar Dialog Publik ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang ketahanan pangan.
"Dilog publik ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung program ketahanan pangan, dan diharapkan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pangan", katanya
Wawan menambahkan, Di tahun 2025 ketahanan pangan kabupaten lobok timur dengan 21 kecamatan, masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan pangan dengan setandar 4 pilar ketahanan pangan yaitu Ketersediaan pangan, Stabilitas pangan, Akses pangan, Pemanfaatan pangan.
Bupati lombok timur harus mengutamakan dan memperhatikan hal tersebut.
"Lahan- lahan peroduktif yang ada di lombok timur semestinya harus dibkelola dengan sebaik mungkin, mencegah perumahan perumahan seperti BTN, di lahan subur atau produktif", ungkapnya
Menurut Wawan, banyak persoalan yang harus diatensi oleh pemerintah daerah antara lain, Irigasi di lombok timur masih carut marut, karena rata rata masyrakat lombok timur merupakan petani, pemerintah daerah harus memastikan petani mengairi sawahnya tampa berebutan dengan masyarakat yang lain apalagi di bagain selatan, yang masih mengairi persawahan mengandalkan hilirisasi air melalui irigasi.
Ketersedian pupuk melalui jarur subsidi, masyarakat bayak yang belum mendapatkan informasi apakah mereka mendapatkan program tersebut, dan penjualan pupuk di lombok timur, pengecer masi banyak yang menjul di atas ketentuan harga yang di tetapkan (HET),
Masyarakat Nelayan lombok timur kesukitan mendapatkan ikan di pinggir pantai dg jarak 100 M. Karena banyaknya tambak udang yang tidak mendapatkan izin pengelolan dan masih melanggar amdal. Mengakibatkan laut menjadi tercemar Masyarakat membutuhkan batuan alt tangkap yang mamadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga semsetinya pemerintah daerah harus tegas dengan pengusaha yang tidak mendapatkan izi
Pemerintah daerah masih kurang terkait Keterbukan informasi yang harus diakses oleh masyarakat lombok timur, sosialisasi program daerah jarang di lakukan seperti melibatkan seluruh unsur yang ada seperti pemuda, yang mengelompokan diri dalam suatu organisasi untuk ketahanan pangan.
"Pemerintah harus hadir pada persoalan yang mendasar tersebut, agar astacita Presiden terkait ketahanan pangan tercapai sesuai harapan", pungkasnya
Sementara itu Ketua HMI MPO Badko Bali Nusra, Abdul Halik, juga menyatakan, bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan. Sehingga kita perlu bekerja sama untuk meningkatkan produksi pangan, guna memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat khususnya.
"Dalam penguatan ketahanan pangan harus ada sinergi seluruh pihak, pemerintah, swasta dan masyarakat, agar terwujud swasembada pangan mulai dari daerah", ucapnya
Di tempat yang sama, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur, drh. H. Ahsan Nasirul Huda, menyampaikan bahwa pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan, membuka lahan baru, mengupayakan ketersediaan pupuk yang tercukupi bagi petani dan terus melakukan evaluasi dan koordinasi bersama instansi terkait.
"produksi pangan sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan produksi pangan dengan cara yang tepat dan berkelanjutan", jelasnya
0Komentar