Gubernur NTB hadiri peringatan Mei Day bersama serikat pekerja 


Mataram, CatatanNTB.com - Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan acara meriah yang dipusatkan di Teras Udayana, Mataram, Kamis (01/05/2025). peringatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara pemerintah, pekerja, dan dunia usaha.


Peringatan May Day di NTB yang dihadiri langsung oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si., beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB, mendapat sambutan hangat dari para serikat buruh/pekerja hingga masyarakat. Kehadiran sumbangan hadiah dari 43 perusahaan, berupa doorprize seperti sepeda, TV, kulkas, kasur, bantal, kompor, dan voucher lainnya, menjadi daya tarik tersendiri sekaligus menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.


Dalam pembukaan kegiatan, Miq Iqbal—sapaan akrab Gubernur—secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, atas inisiasinya menghadirkan kegiatan yang melibatkan buruh, pengusaha, dan pemerintah dalam satu panggung kolaborasi. Ia menilai semangat kolaboratif seperti ini masih tergolong langka di berbagai daerah Indonesia.


“Cara berpikir kita ke depan harus bergeser dari sekadar menjalankan misi masing-masing, menjadi berpikir kolaboratif. Karena kolaborasi adalah alat kita bersama untuk membangun masa depan,” ujar Iqbal.


Ia menekankan bahwa pembangunan NTB tidak akan berhasil tanpa kolaborasi yang tulus dari semua pihak, termasuk kaum buruh dan pelaku usaha.


“Tagline Bangkit Bersama untuk NTB bukan sekadar slogan. Itu adalah pengakuan tulus bahwa pembangunan NTB hanya bisa tercapai jika kita bergandengan tangan. Kaum buruh dan pengusaha adalah bagian integral dalam perjalanan kita membangun NTB yang lebih baik,” lanjutnya.


Lebih lanjut, Gubernur mengajak seluruh pengusaha dan pekerja di NTB untuk membangun masa depan bersama melalui ruang kolaborasi yang terbuka dan inklusif. Ia juga menyinggung bagaimana Hari Buruh di berbagai negara telah menjadi momentum reflektif, di mana kaum buruh tidak hanya dihormati, tetapi juga menghormati dirinya sendiri.


Sementara itu Ketua serikat pekerja nasional ( SPN) Lalu Wira Sakti menyampaikan, terimakasih atas kehadiran Gubernur NTB secara langsung di kegiatan perayaan Hari buruh ( Mey Day). Ia menyebut pertemuan ini sangat efektif dapat secara langsung menyampaikan tuntutan dan harapan pekerja, Dialog secara langsung bersama pimpinan daerah perlu dilakukan.


"Ini pertama kali gubernur hadir di kegiatan hari buruh (Mey Day), dialog lansung ini sangat efektif menyampaikan aspirasi, bukan berarti tidak mendukung aksi turun jalan, namun saat ini mengedepankan dialog," katanya 


Dalam kesempatan ini, Wira menyampaikan tuntutan secara langsung yaitu penghapusan outsourcing, kenaikan upah yang layak, Revisi UU Tenaga Kerja, dan Pengesahan undang -undang perampasan aset karena dianggap tindak pidana korupsi akan berdampak ke segala bidang.


Ditempat yang sama ketua konfederasi Serikat pekerja seluruh Indonesia ( KSPSI ) Yustinus menyatakan, pada prinsipnya serikat berharap pemerintah harus hadir dalam mendukung kesejahteraan dan perlindungan bagi buruh. Serta di tengah Efisiensi anggaran yang sebagian industri perhotelan mengaku terdampak. Menurutnya hal tersebut bukan menjadi alasan, pihak hotel atau industri pariwisata harus kreatif, dalam upaya mendatangkan tamu atau wisatawan. Tidak hanya berharap pada kegiatan pemerintahan.


"Industri pariwisata khususnya perhotelan harus kreatif mendatangkan tamu, tidak hanya mengharap kegiatan pemerintah. Karena pada sebagian menjadi berdampak juga pada kondisi pekerja, yang terancam kehilangan pekerjaan," jelasnya 


Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, serikat buruh, dan perusahaan. Ia menegaskan bahwa semuanya lahir dari aspirasi teman-teman buruh maupun pihak perusahaan.


Ia menjelaskan bahwa sejak tiga tahun terakhir, May Day di NTB tidak lagi identik dengan aksi demonstrasi, melainkan dijadikan momentum untuk membangun persaudaraan dan dialog terbuka.


“Sebelumnya, Hari Buruh sering diwarnai demo. Tapi sejak tiga tahun terakhir, atas arahan Pak Gubernur, kami mencoba membangun pendekatan baru: duduk bersama, diskusi, dan mencari solusi. Ini konsep persaudaraan. Oleh karena itu, tema nasional May Day is Collaboration Day sangat relevan dengan semangat yang kita bangun hari ini,” ungkap Aryadi.


Aryadi menambahkan bahwa peringatan May Day tahun ini bukan hanya berhenti pada acara seremonial hari ini saja, tetapi akan berlanjut dengan berbagai kegiatan positif lainnya. Beberapa serikat buruh telah menjadwalkan kegiatan lanjutan, seperti diskusi publik yang difasilitasi oleh Disnaker pada tanggal 3 Mei 2025 mendatang dan kegiatan bakti sosial, termasuk santunan kepada keluarga pekerja.


Tak lupa, Aryadi juga menyampaikan ucapan terima kasih atas nama Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada seluruh perusahaan, instansi, serta seluruh serikat buruh dan mitra kerja yang telah mendukung sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik.


“Sejak pagi kita sudah melaksanakan senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, serta menghadirkan pelaku UMKM untuk berbagi hasil karya mereka. Ini adalah bentuk nyata kebersamaan yang ingin terus kita rajut,” ujarnya.


Terakhir, Aryadi menyebutkan bahwa di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kunci untuk tetap bertahan dan berkembang adalah kolaborasi dan inovasi. Harapannya, semangat kolaboratif ini mampu mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing dalam mendukung visi besar Provinsi NTB: “Bangkit Bersama Membangun NTB Makmur Mendunia.”

“Mari kita terus jaga komunikasi, kita bangun kolaborasi, dan kita ciptakan inovasi yang bisa membawa dunia kerja di NTB ke arah yang lebih baik,” tutup Aryadi.