![]() |
Lombok Utara, CatatanNTB.com – Penanggulangan bencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam. Hal ini menjadi sangat penting bagi Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang memiliki karakteristik wilayah rawan bencana, khususnya gempa bumi.
Peristiwa gempa bumi dahsyat tahun 2018 silam masih menjadi catatan kelam yang membekas dalam ingatan masyarakat Lombok Utara, khususnya di wilayah Dayan Gunung. Gempa tersebut meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan masyarakat dan menjadikan Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah paling terdampak dibandingkan 10 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat itu.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Lombok Utara dinilai harus mempersiapkan diri secara maksimal melalui penerapan Manajemen Risiko Bencana (MRB) yang komprehensif. MRB dinilai penting sebagai upaya sistematis untuk mengurangi dampak bencana, baik pada tahap pra-bencana, saat bencana, maupun pasca-bencana.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lombok Utara, Datu Aryanata Bayuaji, S.IP, menegaskan bahwa penerapan Manajemen Risiko Bencana sangat krusial bagi daerah dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi seperti Lombok Utara.
“Manajemen Risiko Bencana bagi Kabupaten Lombok Utara sangatlah penting mengingat karakteristik strategis wilayah kita yang rawan gempa. Pemerintah daerah harus memberikan porsi perhatian lebih jika benar-benar peduli terhadap keselamatan warganya,” ungkap Datu Aryanata melalui sambungan WhatsApp, Sabtu (27/12/2025).
Ia menekankan, Pemerintah Daerah perlu segera mengeluarkan kebijakan pengelolaan risiko bencana yang jelas dan terintegrasi sebagai bentuk komitmen dan respons terhadap potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Harus ada kebijakan pengelolaan risiko bencana dari Pemda Kabupaten Lombok Utara, mengingat daerah kita merupakan wilayah rawan gempa bumi. Ini merupakan bentuk dukungan dan respons nyata pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat,” tambahnya.
Datu Aryanata yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD KLU serta Camat Pemenang berharap, penguatan Manajemen Risiko Bencana dapat menjadi prioritas pembangunan daerah demi menciptakan masyarakat Lombok Utara yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana di masa mendatang.

0Komentar