Gubernur NTB dan Plh Sekda NTB saat turun evakuasi korban terdampak banjir di kota Mataram 


Mataram, CatatanNTB.com – Untuk pertama kalinya dalam sejarah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pelantikan pejabat tinggi dilakukan di lokasi yang tak lazim: halaman panti jompo.


Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, dijadwalkan akan melantik Lalu Mohammad Faozal sebagai Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah NTB pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 10.00 WITA. Bukan di kantor gubernur atau ruang sidang resmi, pelantikan ini akan digelar di Halaman Kantor UPTD Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Mandalika, di Jalan Majapahit, Mataram.


Kepala Dinas Kominfotik sekaligus juru bicara Pemprov NTB, Yusron Hadi, membenarkan agenda pelantikan tersebut.


"Pelantikan benar akan dilakukan besok di halaman PPSLU Mandalika. Undangan sudah tersebar dan pelaksanaannya dijadwalkan pukul 10.00 WITA," ungkap Yusron melalui pesan singkat, Rabu, 9 Juli 2025.


Menurut Yusron, pemilihan lokasi pelantikan yang tak biasa ini adalah bentuk empati terhadap warga terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di NTB beberapa waktu terakhir.


"Kami ingin menunjukkan respek terhadap para korban. Karena itu, pelantikan dilakukan secara sederhana dan di luar gedung. Ini bukan saatnya untuk seremoni yang mewah," tegasnya.


Lebih dari sekadar simbolis, konsep acara juga menyesuaikan dengan kondisi darurat. Para tamu undangan tidak diwajibkan mengenakan jas formal seperti biasanya. Sebaliknya, mereka diminta hadir mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL).


"Setelah pelantikan, para undangan akan langsung turun membantu proses pembersihan di kawasan terdampak banjir," jelas Yusron.


Pelantikan ini juga menandai sejarah baru bagi birokrasi NTB: pertama kalinya seorang PJ Sekda dilantik di panti jompo. Tapi lebih dari sekadar lokasi yang unik, acara ini mencerminkan arah kepemimpinan Iqbal-Dinda yang mengutamakan kerja nyata dan respons cepat atas situasi krisis.


“Ini adalah pesan jelas bahwa pemerintahan Iqbal-Dinda lebih memilih aksi lapangan ketimbang seremoni formal, apalagi di tengah kondisi bencana seperti sekarang,” pungkas Yusron.