![]() |
| Kabag PBJ Setda KLU Saiful Bahri |
Lombok Utara, CatatanNTB.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah tengah menuntaskan proses lelang delapan paket proyek tahun anggaran 2025. Lelang ini merupakan tahap ketiga sekaligus terakhir untuk anggaran murni tahun 2025, dengan target penyelesaian hingga akhir Oktober mendatang.
Kepala Bagian PBJ Setda Lombok Utara, Saiful Bahri, mengatakan delapan proyek tersebut meliputi berbagai bidang infrastruktur dan fasilitas publik yang tersebar di sejumlah wilayah.
“Ini merupakan lelang terakhir di anggaran murni 2025. Setelah ini akan dilanjutkan pada anggaran perubahan,” ujar Saiful di Tanjung, Senin (11/8/2025).
Adapun delapan paket yang dilelang meliputi pembangunan jalan lingkungan Dusun Gili Air, pembangunan jalan lingkungan Dusun Gili Meno, peningkatan ruas jalan Gondang–Lonang, optimalisasi jaringan pipa SPAM Kayangan, penataan ruang terbuka hijau (RTH) Desa Menggala, peningkatan jalan Salut Barat, pembangunan ruang kelas baru SDN 1 Pemenang Timur, serta pembangunan sanggar di Lapangan Kayangan.
Nilai proyek tersebut bervariasi, mulai dari Rp 1,4 miliar hingga Rp 5 miliar. Di antaranya, pembangunan jalan lingkungan Gili Air senilai Rp 5 miliar, jalan Gili Meno Rp 4,4 miliar, peningkatan ruas jalan Gondang–Lonang Rp 1,9 miliar, optimalisasi SPAM Kayangan Rp 2,9 miliar, penataan RTH Menggala Rp 2,2 miliar, peningkatan jalan Salut Barat Rp 2,4 miliar, pembangunan ruang kelas baru SDN 1 Pemenang Timur Rp 1,4 miliar, dan pembangunan sanggar di Lapangan Kayangan Rp 1,5 miliar.
Saiful menjelaskan, delapan paket tersebut berasal dari tiga organisasi perangkat daerah (OPD): Dinas PUPR, Dinas Dikbudpora, dan Dinas Pariwisata. Seluruh paket kini sudah tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lombok Utara dan dapat diakses oleh penyedia jasa.
“Kita perkirakan proses hingga kontrak selesai sekitar tanggal 25 Agustus ini,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya optimistis proses lelang dan pelaksanaan fisik proyek akan selesai sesuai jadwal, mengingat sebagian besar pekerjaan berupa pembangunan dan peningkatan jalan yang tidak membutuhkan waktu lama.
“Kami optimistis delapan paket ini akan selesai tepat waktu. Untuk pekerjaan bangunan, waktu pengerjaannya diperkirakan sekitar empat bulan,” ujar Saiful.
Sementara itu, terkait paket proyek yang akan dilelang pada APBD Perubahan 2025, Saiful menyebut pihaknya masih menunggu finalisasi rancangan kontrak dari masing-masing OPD. PBJ akan menyesuaikan jadwal lelang dengan ketersediaan waktu pelaksanaan di lapangan.
“Kalau waktu pelaksanaannya tidak memungkinkan, tentu tidak akan kami tender,” tegasnya.
Menurutnya, setiap dinas akan mempertimbangkan jenis pekerjaan dan estimasi waktu sebelum mengusulkan proyek di anggaran perubahan, mengingat masa pelaksanaan yang relatif singkat di akhir tahun.

0Komentar