Anggota MPR RI Fraksi PAN Dapil NTB II H.Muazzim Akbar berikan sosialisasi kebangsaan 


Lombok Barat, NTB – Anggota MPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan NTB II, H. Muazzim Akbar, S.IP., menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul tidak cukup hanya mengandalkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus ditopang oleh karakter dan nilai kebangsaan yang kuat.

Hal tersebut disampaikan Muazzim Akbar saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kantor Desa Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Senin (15/12/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi menghadapi tantangan global.

Kepala Desa Gerimak Indah, Amal Suardi, mengapresiasi kehadiran langsung anggota MPR RI di tingkat desa. Ia menilai kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak H. Muazzim Akbar yang bersedia turun langsung ke desa untuk memberikan pemahaman kebangsaan. Kegiatan seperti ini jarang dilakukan pejabat negara dan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Muazzim Akbar menekankan bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan warisan pemikiran para pendiri bangsa yang relevan hingga saat ini. Menurutnya, Pancasila menjadi landasan utama dalam membentuk karakter SDM yang beriman, beretika, berintegritas, serta memiliki semangat kolaborasi dan nasionalisme.

“Di era Revolusi Industri 4.0, bangsa ini tidak hanya membutuhkan tenaga kerja terampil, tetapi juga problem solver, inovator, dan pemimpin yang berkarakter kuat. Nilai-nilai itulah yang bersumber dari Empat Pilar Kebangsaan,” ujar mantan Ketua APJATI NTB tersebut.

Ia juga menyoroti pentingnya musyawarah, sikap kritis, demokratis, serta semangat berkontribusi dalam menciptakan keadilan dan kesetaraan sosial sebagai bagian dari penguatan kualitas SDM Indonesia.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang membahas tantangan penguatan karakter di tengah budaya instan dan individualistik yang kian menguat. Menanggapi hal tersebut, Muazzim Akbar menegaskan pentingnya keteladanan dan internalisasi nilai kebangsaan sejak dini melalui keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

“Sosialisasi ini menjadi pengingat bahwa pembangunan SDM adalah investasi jangka panjang. Kecerdasan tanpa karakter yang baik justru dapat menjadi ancaman bagi masa depan bangsa,” ungkap salah seorang peserta, H. Nuruddin, usai kegiatan.